![](https://1.bp.blogspot.com/-iRYp90B-vpc/XmDto5GtCcI/AAAAAAAD95Q/5NKQsF8IoLI_5hwUJNOpco6zbVOuxF6NACLcBGAsYHQ/s640/jokowi.png)
DEMOKRASI.CO.ID - Inkonsistensi diperlihatkan Presiden Joko Widodo terkait dengan kebijakan impor. Setelah sebelumnya menentang, presiden melalui rapat kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara baru-baru ini meminta kran impor dibuka.
"Pusing saya. Awalnya minta impor disetop dan tidak main-main. Kemudian bilang jangan hambat impor, garam, sampai gula," kata Ketua DPP Gerindra, Iwan Sumule merespons sikap Presiden Jokowi di akun Twitternya, Kamis (5/3).
Dalam rapat kerja pada Rabu kemarin (4/3), Jokowi meminta persoalan impor jangan dihambat. Hal itu berkenaan dengan penurunan aktivitas perekonomian imbas adanya virus corona baru (Covid-19) yang muncul di Wuhan, China.
Padahal, China menjadi salah satu penyuplai bahan baku industri di tanah air.
Atas sikap yang berubah-ubah ini, Iwan Sumule pun meminta ada keseriusan yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi.
"Sepertinya Pak Jokowi yang tampak sedang main-main dalam berucap. Ingat, ucapan presiden itu berbeda dengan ucapan pedagang masker yang mainkan harga. Iya enggak sih?" tandasnya. (rm)