logo
×

Sabtu, 25 April 2020

Ustaz Ceramah Corona di Tengah Jalan, Polisi dan Warga Melongo

Ustaz Ceramah Corona di Tengah Jalan, Polisi dan Warga Melongo

DEMOKRASI.CO.ID - Video ustaz ceramah di tengah jalan viral di media sosial. Ustaz berusia sekitar 60 tahun itu mengingatkan bahaya virus Corona atau Covid-19.

Ia mengingatkan umat Islam untuk mematuhi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang salat berjamaah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ia menjelaskan, tim fatwa MUI terdiri dari para ulama yang memiliki ilmu agama lebih tinggi daripada masyarakat umum.

“Apa kita lebih hebat dari mereka itu. Ilmu kita gak sampai. Apa kita mau tanggung jawab? Ada yang tanggung jawab, mereka itu yang bikin fatwa (bertanggung jawab). Kenapa kita susah?” tuturnya.

“Saya begitu ada fatwa langsung alhamdulillah, ada yang tanggung jawab. Saya sudah tidak shalat Jumat lagi karena ada yang tanggung jawab di akhirat. Kenapa kita mau takut?,” tambahnya.

Ia menjelaskan hukum Jumat dan shalat berjamaah di masjid selama masa pandemi Corona.

Menurutnya salat berjamaah di masjid hukumnya fardu kifayah. Fardu kifayah adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam, tetapi apabila sudah dilakukan oleh muslim lain maka kewajiban ini gugur.

Sedangkan hukum menjaga kesehatan adalah fardu ain, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Jika dilaksanakan mendapat pahala, apabila ditinggalkan mendapatkan dosa.

“Bapak kena penyakit di sini, pulang ke rumah bininya (istri) terjangkit, anaknya terjangkit, cucunya terjangkit. Kalo ada yang meninggal, kita yang menjangkitinya, itu yang bertanggung jawab di hadapan Allah. Berdosa besar kita,” bebernya.

Atas dasar itulah, para ulama mengeluarkan larangan shalat berjamaah di masjid selama masa pandemi Corona.

“Makanya ulama bikin larangan, supaya kita tidak berdosa. Itu orang-orang yang sehat sekarang, kan kita lihat sehat, tapi dia ada penyakit. Kalo dia keluar, semua terjangkit,” paparnya.

Pria berbaju biru muda itu bahkan mengatakan bahwa di usia yang semakin tua, kesempatan sembuh apabila terpapar corona sangat menipis.

Pasalnya dalam diri orang yang sudah berumur, menurutnya, ada bawaan penyakit lain seperti paru-paru dan jantung.

Oleh sebab itu ia berharap jangan sampai masyarakat yang sehat justru menjadi karier bagi lain yang rentan.

Lantas ia pun membahas mengenai shalat berjamaah yang belakangan ini safnya diatur sedemikian rupa dengan memberi jarak.

“Ada lagi yang bilang safnya diatur, dijarangkan saf satu meter. Pak, Bu, tidak ada dalam hadist, tidak ada hadistnya. Menjalankan shalat, kata Nabi, luruskan saf, rapatkan. Kenapa kita sekarang luruskan saf, jarangkan? Tidak ada hadistnya,” bebernya.


Ia pun lantas mengatakan, apabila memang alasan melakukan jarak tersebut karena corona, alangkah lebih baik jika menghindari shalat berjamaah di masjid agar tidak terpapar.

Ia menyebutkan dengan kondisi krisis seperti sekarang ini, salat di rumah pahanya lebih besar ketimbang salat di masjid.

“Pahalanya sama karena corona. Untuk saat ini menurut para ulama, shalat di rumah lebih besar pahalanya daripada shalat di masjid di waktu wabah ini,” pungkasnya.

Puluhan aparat kepolisian dan warga yang mendengarkan ceramah ustaz tersebut tampak melongo. Mereka mendengarkan ceramah sang ustaz dengan serius.

Video ustaz ceramah di tengah jalan ini dibagikan oleh Ismail Fahmi melalui akun Twitternya, Sabtu (25/4/2020).

“Dalam 2 menit 19 detik, pak ustadz ini menjelaskan banyak hal penting terkait fatwa shalat Jumat, tarawih berjamaah di masjid, saat covid19,” cuit Ismail Fahmi.

Simak video ustaz ceramah di tengah jalan berikut ini:

(one/pojoksatu)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: