DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah video amatir yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo membagikan Sembako kepada pengemudi ojek online Viral di Twitter.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (9/4/2020) kemarin. Dalam video terlihat mobil berplat nomor RI 1 berhenti di depan kelompok pengemudi ojek online di pinggir jalan.
Kemudian, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawal Presiden Jokowi membuka bagasi mobil. Mereka mengambil Sembako dan diberikan ke pengemudi Ojol.
Turut Bela Sungkawa Ibunda Jokowi Meninggal, Tengku Beberkan Keutamaan Ibu Dalam Pandangan Islam
Video itu mendapat beragam tanggapan dari warganet, salah satunya mantan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Dia mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas apa yang dilakukan Presiden Jokowi.
"Terimakasih pak @Jokowi. Mantap ini, langsung diberikan dari Atas Mobil & diterima langsung oleh Rakyat di Sepanjang jalan," tulis Roy di akun Twitternya.
Meski demikian, Roy mengingatkan Presiden untuk memberikan Sembako secara merata di Indonesia. "Jangan lupa Penduduk +62 itu 270jt Jiwa, ditunggu Blusukannya di 34 Propinsi. TOP (emoji jempol)," ucapnya.
Di kolom komentar kicauan Roy, warganet justru menyoroti adanya seorang pemulung yang masuk dalam video itu. Mereka menyayangkan seorang pemulung itu tidak mendapatkan Sembako dari Jokowi.
"Punten pak @Jokowi yang baik itu yang bawa karung putih keknya gak kebagian," tulis akun @Saha_namina_.
"Sangat disayangkan, coba perhatikan... Seharusnya pemulung itu yang lebih berhak...," timpal akun @HeriHermawandy.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres Bey Machmudin, pembagian Sembako itu dilakukan Jokowi setelah pulang dari Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Bey mengatakan, paket Sembako yang dibagikan terdiri dari beras, minyak, mie instan, susu, dan kebutuhan pokok lain.
"Presiden pulangnya ke arah Medan Merdeka Barat, ke arah Harmoni terus pulang menuju Kemayoran. Nah sepanjang Kemayoran itu presiden membagi-bagikan Sembako, 400 paket Sembako," kata Bey kepada wartawan.
Dijelaskannya, paket Sembako itu dibagikan di beberapa titik dan bukan hanya kepada Ojol, tapi juga diberikan kepada pedagang asongan.
"Tapi tidak dibagi di satu tempat. Jadi berhenti, terus bagi-bagi, terus jalan lagi gitu. Tidak hanya Ojol, ada juga pedagang asongan dan lain-lain," ungkap Bey.[]
