logo
×

Minggu, 10 Mei 2020

Djoko Santoso Wafat, PKS: Selamat Jalan "Jenderal Hijau"

Djoko Santoso Wafat, PKS: Selamat Jalan "Jenderal Hijau"

DEMOKRASI.CO.ID - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyuddin mengucapkan duka cita atas meninggalnya Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso. PKS menganggap Djoko Santoso sebagai “jenderal hijau”, karena kedekatannya dengan kelompok Islam.

"Almarhum memiliki hubungan yang dekat dengan PKS, karena Pak Djoko Santoso sering dianggap sebagai ‘jenderal hijau’ atau memiliki kedekatan dengan kelompok Islam," kata Suhud kepada Okezone, Minggu (10/5/2020).

Menurut Suhud, selama berkiprah di dunia politik, almarhun dikenal sebagai pribadi yang baik. Djoko juga disebutnya sebagai pemimpin TNI yang berintegritas dan berdedikasi tinggi terhadap bangsa dan negara. Dia berharap, sikap dan pribadi Djoko Santoso jadi panutan oleh generasi selanjutnya.

"Semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan almarhum Pak Djoko Santoso selama hidupnya. Serta menerima amal kebaikannya," tutupnya.

Djoko Santoso meninggal dunia setelah dirawat selama seminggu di RSPAD Gatot Subroto akibat pendarahan otak. Politikus Partai Gerindra itu mengembuskan napas terakhirnya pukul 06.00 WIB, di usia 67 tahun.

Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 8 September 1952. Usai menamatkan sekolah di SMA Negeri 1 Surakarta, Djoko masuk ke Akademi Militer dan lulu Tahun 1975.

Selain itu, Djoko juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada 1976; Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) 1987; Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) 1990; dan Lemhannas pada 2005.

Dia juga melanjutkan pendidikan S1 Sarjana Ilmu Politik dan S2 Manajemen Politik di Universitas Terbuka, Jakarta.

Djoko Santoso merupakan Panglima TNI ke -16 (28 Desember 2007-28 September 2010). Sebelumnya dia juga menjabat sebagai Kasad ke-24, sjak Februari 2005 hingga 28 Desember 2007. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: