DEMOKRASI.CO.ID - Taufik Monyong, seorang seniman di Surabaya, menantang untuk menghirup mulut pasien positif COVID-19. Itu untuk membuktikan jika sudah tak ada lagi kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Jatim dan Surabaya.
Pria yang bernama asli Taufik Hidayat itu juga menyebut jika COVID-19 merupakan konspirasi. Ujaran Monyong itu ia rekam dan videonya viral di media sosial dan aplikasi percakapan.
Buntut dari video itu, pria yang juga ketua Dewan Kesenian Jatim itu dipanggil polisi. Soal adanya pemanggilan polisi, Monyong mengakuinya. Ia memenuhi panggilan Polda Jatim dan telah dimintai keterangan.
"Kemarin saya dipanggil (polisi). Saya sebagai warga negara kalau dipanggil negara ya pasti hadir, wong negara yang manggil," ujar Monong, Rabu (10/2/2020).
Monyong sendiri mengaku tidak tahu siapa yang melaporkan dirinya. Namun ia tetap datang memenuhi panggilan.
"Tidak tahu saya siapa yang lapor atau adanya laporan," tandas Monyong.
Sebelumnya video Taufik Monyong viral di medsos dan aplikasi percakapan. Video berdurasi 4 menit 55 detik itu berisi ucapan Monyong yang menantang diri untuk menghirup mulut pasien positif COVID-19. Hal ini untuk membuktikan jika sudah tak ada lagi kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Jatim dan Surabaya.
Monyong menyebut jika usai dirinya menghirup mulut pasien COVID-19 dan tidak meninggal dunia, berarti sudah tak ada lagi kasus COVID-19.
"Saya Taufik Hidayat atau Cak Monyong tanggung jawab kalau memang masih ada yang terpapar 200, 2.000 saya bertanggung jawab. Saya akan mencoba apakah orang tersebut COVID-19 atau tidak, saya akan datang, datang ke rumah sakit kalau diperintah oleh pemerintah untuk saya sedot COVID-19-nya, Kalau saya tidak mati, berarti sudah tidak ada Corona," ucap Monyong. []