logo
×

Rabu, 29 Juli 2020

Hasto Sebut Aksi Teror di PAC PDIP Bermotif Ideologi dan Anti Ketuhanan

Hasto Sebut Aksi Teror di PAC PDIP Bermotif Ideologi dan Anti Ketuhanan

DEMOKRASI.CO.ID - Insiden penyerangan bom molotov ke kantor sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Bogor oleh orang tak dikenal pada Selasa malam (28/7) mendapatkan respon serius DPP PDI Perjuangan.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengecam keras tindakan teror terhadap PAC PDI Perjuangan Megamendung, Cileungsi, Kabupaten Bogor tersebut. Menurutnya, teror bom molotov semacam itu merupakan tindakan pengecut yang disinyalir memiliki motif ideologis.

"PDI Perjuangan mengecam keras aksi pelemparan tiga bom molotov di sekretariat PAC Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor. PDI Perjuangan menentang berbagai bentuk teror," tegas Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Rabu (29/7).

"Pelemparan bom molotov adalah tindakan pengecut dan memiliki motif ideologis," imbuhnya menegaskan.

Menurut Hasto, serangan ke kantor PAC tersebut merupakan serangan terhadap demokrasi, kemanusiaan dan tatanan kehidupan masyarakat yang ingin hidup tenteram. PDI Perjuangan, kata Hasto, sangat kokoh dalam memegang teguh Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan kebhinnekaan Indonesia.

"Karena itulah terhadap aksi teror tersebut, tidak akan pernah menyurutkan semangat juang kami. PDI Perjuangan partai grassroots, tidak kenal mundur dan takut," tegasnya.

Atas dasar itu, Hasto mengimbau kepada seluruh kekuatan grass roots (akar rumput) partai agar tetap tenang, dan terus bekerja keras dan membantu masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat. Dia menambahkan, Indonesia adalah negara hukum dan Pancasila sebagai dasar negara harus tetap dijunjung tinggi.

"Karena itulah mereka yang telah mengganggu ketentraman masyarakat harus ditindak, dan hukum tidak boleh kalah dengan berbagai bentuk aksi teror yang anti ketuhanan dan anti kemanusiaan tersebut," pungkasnya. (*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: