DEMOKRASI.CO.ID - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitulah yang dialami Jack Boyd Lapian, pelapor Rocky Gerung, Ahmad Dhani dan Anies Baswedan.
Jack Boyd Lapian ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan pendiri Kaskus, Andrew Darwis.
Pada saat yang sama, kasus yang menimpa Jack Boyd Lapian dianggap tidak ada kaitannya dengan Cyber Indonesia.
Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid menyatakan bahwa Jack Boyd Lapian sudah tidak menjadi bagian di Cyber Indonesia.
Jack Boyd Lapian bukan lagi Sekjen Cyber Indonesia. Ia sudah tidak, aktif sejak November 2018 atau sebelum ditetapkan sebagai tersangka, bahkan sebelum dilaporkan ke polisi.
“Kami dengan tegas menolak pernyataan serta narasi pemberitaan yang ada di media online yang masih menyatakan Jack Boyd Lapian seolah-olah tercatat sebagai Sekjen Cyber Indonesia ketika ditetapkan sebagai tersangka,” kata Muannas Alaidid dalam keterangan resminya, Jumat (3/7/2020).
Muannas menegaskan, segala tindakan yang dilakukan Jack Boyd Lapian tidak ada kaitannya dengan Cyber Indonesia.
Menurutnya, permasalahan hukum yang dialami Jack Boyd Lapian adalah masalah pribadi.
“Segala tindakan hukum yang dilakukan terkait adanya permasalahan hukum di antara mereka tidak ada kaitannya dengan Cyber Indonesia dan hal tersebut merupakan masalah pribadi sdr Jack Boyd Lapian.
“Apabila terdapat permasalahan hukum lain terkait dengan tindakan Jack Boyd Lapian, dengan ini Cyber Indonesia tidak bertanggungjawab dan kiranya tidak lagi mengaitkan aktivitasnya terhadap Cyber Indonesia,” tandas Muannas.
Untuk diketahui, Jack Boyd Lapian kerap kali muncul sebagai pelapor terhadap sederet nama tokoh dari barisan oposisi.
Di antaranya Rocky Gerung yang dipolisikan dalam kasus dugaan penodaan agama terkait pernyataan “kitab suci adalah fiksi”.
Selain Rocky, Jack juga tercatat pernah mempolisikan Fadli Zon, Ahmad Dhani, Ferdinand Hutahaean hingga Anies Baswedan. (one/pojoksatu)
