logo
×

Rabu, 09 Desember 2020

Warga Medan Ini Kecewa Dirinya Jadi Pemilih Tambahan di TPS, Pilih Pulang

Warga Medan Ini Kecewa Dirinya Jadi Pemilih Tambahan di TPS, Pilih Pulang

DEMOKRASI.CO.ID - Salah seorang warga di Kecamatan Medan Timur, Medan, bernama Renty, kecewa karena namanya tak terdaftar di daftar pemilih tepat (DPT). Dia pun tidak mau jadi pemilih tambahan lalu pulang tak mencoblos.

"Aku penduduk sini kok, nama kata tambahan itu nggak enak di telinga. Bukan nggak dikasih coblos, katanya tambahan, tapi saya nggak mau," kata Renty kepada wartawan di Medan, Rabu (9/12/2020)

Dia menyebut bahwa dirinya asli penduduk tempat tersebut. Namun, dirinya tidak ada undangan.

"Karena saya asli penduduk sini. Bukan nggak dikasih tapi namanya tambahan, saya nggak mau. Kenapa namaku nggak ada, persoalannya kenapa, kemana namaku itu. Udah nggak ada undangan, nggak ada juga namaku di situ," ujar Renty.

Renty mengaku kecewa dengan hal tersebut. Dia pun berharap supaya hal seperti itu diperbaiki.

Dimulai, Suara Pertama untuk Bobby-Aulia

"Pasti. Pasti kecewa. Aku pulang nggak mau pilih. Waktu pilpres aku milih, kenapa sekarang itu aku dibikin tambahan. Harapanku supaya diperbaiki," ujar Renty.

Sementara Ketua KPPS TPS 22, Kelurahan Pulau Brayan Darat II, Medan Timur, Edi Fitriawansyah mengatakan bahwa ibu tersebut memang tidak terdaftar di DPT TPS nya. Namun, dia telah menyarankan agar menjadi didaftarkan sebagai pemilih tambahan lalu dia tidak mau.

"Ibu itu di DPT kita sudah kita cek memang tidak ada. Jadi ibu itu sudah kita arahkan untuk di daftar tambahan, tapi dengar sendiri ibu itu yang tidak mau, artinya apa kita sebagai pelaksana KPPS sudah berupaya menjelaskan dengan benar dan prosedural," sebut Edi.

Kemudian perempuan tersebut telah diarahkan ke TPS lain, namun namanya juga tidak ada. Sewaktu dia balik, kemudian diarahkan untuk daftar tambahan tapi tidak mau.

"Sudah kita arahkan ke TPS lain, apakah ada namanya namun tidak ada dan kita arahkan untuk daftar tambahan ibu memutuskan tidak mau. Kita tidak ada menghambat atau tidak membolehkan hak pilih orang di TPS kita," ujar Edi.(dtk)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: