logo
×

Rabu, 24 Februari 2021

Titah SBY soal Kader yang Terlibat Kudeta Demokrat: Usir!

Titah SBY soal Kader yang Terlibat Kudeta Demokrat: Usir!

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan arahan yang tegas untuk para Demokrat terkait isu kudeta. SBY minta agar kader-kader yang masih melancarkan gerakan kudeta Demokrat diusir.

"Kalau segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagai EO, hadapi dengan sikap yang tegas, usir orang-orang itu. Mintakan mereka berhenti merusak partai kita," kata SBY dalam sebuah video, Rabu (24/2/2021).

SBY mengingatkan, dalam menghadapi para kader atau pihak eksternal yang ingin melakukan kudeta, kader memakai cara-cara yang tidak melanggar hukum. Mantan Ketum PD itu menuturkan bahwa banyak cara yang bisa digunakan tanpa harus melanggar hukum.

"Yang penting kita jangan melakukan tindakan yang melebihi kepatutan, misalnya melakukan kekerasan atau main hakim sendiri. Banyak cara untuk mempertahankan kedaulatan partai tanpa melawan hukum yang berlaku," sebut SBY.

"Dalam melawan kemungkaran, janganlah digunakan cara-cara yang sama mungkarnya. Meskipun sering tidak mudah mendapatkan keadilan, tetaplah kita menjadi pihak yang menghormati konstitusi hukum dan tatanan yang berlaku," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, SBY menegaskan bahwa Demokrat bukan partai yang bisa dibeli. Presiden ke-6 RI itu menegaskan Partai Demokrat tidak tergiur oleh uang, berapa pun besarnya.

"Pada kesempatan ini, bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale! Partai kami bukan untuk diperjualbelikan, meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi. Kami tidak tergiur oleh uang Anda berapa pun besarnya," tegas SBY.(dtk)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: