DEMOKRASI.CO.ID - Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Dapil X sekaligus Ketua DPC PDIP Kebumen Saiful Hadi, dituding melakukan penyelewengan dana sisa dana Pilbub sebesar Rp 1,8 miliar.
Pihak penuduh tidak lain adalah sekelompok massa yang mengaku sebagai kader PDIP Kebumen. Mereka menuntut kejelasan dana sisa tersebut.
Awalnya, puluhan massa mengaku kader PDIP Kebumen masuk ke dalam Kantor DPC PDIP Kebumen di Jalan H.M Sarbini. Mereka membawa spanduk bertuliskan ‘sisa dana Pilbub sebesar 1 Milyar lari kemana?’ Saiful Hadi selaku Ketua DPC mengatakan dana itu sudah tidak ada masalah.
“Semua sudah clear, tidak ada masalah, semua sudah kita laporkan kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, DPD Jawa Tengah dan DPP Pusat, clear tidak ada masalah,” tegas Siful Hadi dilansir dari tvonenews.com pada Senin 14 Februari 2022.
Namun penjelasan itu disangkal beberapa kader yang hadir. Menurut mereka, belum ada penjelasan dari Saiful. Mereka sempat bersitegang dengan Saiful dan memintanya untuk menjelaskan selaku Ketua DPC di hadapan para kader PDIP yang lain.
“Jelaskan sekarang didepan mereka, apa yang mereka tuntut terkait sisa dana pemilu sebesar 1,8 Milyar yang katanya masih berada di bendahara pemilu,” ujar Nuryanto, salah satu Kader PDIP yang berunjukrasa.
Merasa sudah tidak ada yang perlu dijelaskan dan situasi sudah tidak terkendali, Saiful Hadi memilih pergi meninggalkan lokasi. Namun massa yang belum puas atas jawaban tersebut langsung menghadang. Kericuhan pun tidak dapat dihindari.
“Kita menuntut kejelasan terlebih dahulu, jangan main pergi saja. Kita juga Kader PDIP yang memiliki hak yang sama transparansi partai harus ditegakkan,” teriak massa meminta saling dorong.
Nuryanto menambahkan, bahwa kedatangan mereka terkait adanya pesan singkat di Whatsapp grup partai yang menuliskan dengan dana Rp 3,6 miliar dana Pemilihan Bupati Kebumen 2020 lalu telah dikirim Kandidat Cagub ke DPD.
Namun, masih ada sisa dana sebesar 1,2 miliar yang tidak transparan penggunaannya. Pesan singkat yang beredar itu membuat mereka datang ke Kantor DPC untuk menuntut kejelasan. [terkini]
