logo
×

Senin, 14 Februari 2022

Disebut Haram dalam Islam, Buya Yahya: Wayang itu Media untuk Berdakwah!

Disebut Haram dalam Islam, Buya Yahya: Wayang itu Media untuk Berdakwah!

DEMOKRASI.CO.ID - Belakangan ini publik dihebohkan dengan pernyataan Ustaz Khalid Basalamah yang mengatakan wayang haram hukumnya dalam ajaran agama Islam.

Namun, pandangan berbeda diungkapkan oleh pendakwah agama Islam lainnya yakni Buya Yahya. Ia menyebut bahwa memainkan wayang tidak pernah dilarang dalam ajaran Islam.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya mengatakan bahwa dulu para walisongo khususnya Sunan Kalijaga menjadikan wayang sebagai media untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia.

“Wayang itu merupakan budaya seni, sebelum adanya Islam, sudah ada wayang. Kemudian para walisongo terdahulu itu sepakat ingin menjadikan wayang sebagai media untuk berdakwah menyebarkan agama Islam,” ucap Buya Yahya, dalam video yang diunggah pada kanal YouTube Al-Bahjah TV, dikutip Senin 14 Februari 2022.

Alasannya, lanjut Buya, wayang sangat disukai oleh masyarakat kala itu. Bahkan hingga saat ini.

“Soalnya waktu itu wayang banyak disukai oleh masyarakat. Sampai detik ini juga masih ada penggemarnya,” sambungnya.

Meskipun pewayangan erat hubungannya dengan ajaran agama Hindu. Namun, para walisongo mampu mengubah kisahnya agar tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

“Kisah wayang zaman Sunan Kalijaga itu banyak yang diubah. Kisah syiriknya diganti kisah Bagong, Semar, Gareng, Petruk, Togog. Karena kisah pewayangan kan diambil Hindu-Budha atau Ramayana dan sebagainya yang selalu menceritakan soal dewa. Dewa itu kan Tuhan selain Allah,” ujar Buya Yahya.

“Semar itu kan dikenal sebagai orang yang bijak. Para walisongo itu memang cerdas dalam mengislamkan masyarakat melalui budaya,” ucapnya.

Oleh karena itu, Buya Yahya pun berpesan kepada para dalang yang ada di Indonesia untuk mempertahankan tradisi dan budaya sebagaimana zaman walisongo. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: