logo
×

Rabu, 09 Maret 2022

Ketum PKB & Cs Minta Pemilu Ditunda, Omongan Pengamat Nyelekit: Hargai yang Minta Dipercepat!

Ketum PKB & Cs Minta Pemilu Ditunda, Omongan Pengamat Nyelekit: Hargai yang Minta Dipercepat!

DEMOKRASI.CO.ID - Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio blak-blakan meminta agar Pemilu 2024 bisa dipercepat.

Hal itu untuk merespons tiga ketua umum partai politik yang menggaungkan penundaan pemilu.

Sebelumnya, tiga ketua umum partai politik menggaungkan usul agar Pemilu 2024 bisa dimundurkan, setidaknya selama satu atau dua tahun.

Ketiga ketua umum partai tersebut, yakni Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

"Kalau mereka bisa mengajukan penundaan pemilu, tentu saja harus menghargai jika ada rakyat yang meminta pemilu dipercepat," jelas Hendri Satrio dilansir dari GenPI.co, Selasa (8/3).

Selain itu, menurut Hendri Satrio, para ketua umum parpol yang ingin menunda pemilu harus menanggung akibat yang lebih parah, jika berhasil menggolkan keinginannya tersebut untuk memundurkan pemilu.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi satu-satunya sosok yang akan ditarik dua pihak dalam kegaduhan ini.

"Harus sama perlakuannya, jangan sampai ada yang dianggap melanggar atas nama demokrasi. Kalau ada usulan penundaan, berarti usulan mempercepat harus dihargai juga," ungkapnya.

Dirinya lantas memberi apresiasi yang tinggi untuk para ketua umum partai politik yang tidak terpengaruh dengan usulan penundaan pemilu.

"Saya acungi jempol untuk PDIP, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, dan Partai NasDem, yang belum terpengaruh dengan usulan itu," beber Hendri Satrio.

Menurutnya, partai-partai yang tidak terpengaruh dengan usulan untuk mengundur jadwal pencoblosan sama dengan tegak lurus terhadap konstitusi.

"Mereka masih tegak lurus dengan konstitusi. Jadi, enggak perlu bercanda tentang memundurkan pemilu lagi. Karena hal itu enggak lucu sama sekali," imbuhnya.(*)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: