logo
×

Minggu, 31 Juli 2022

55 WNI yang Disekap di Kamboja Telah Diselamatkan

55 WNI yang Disekap di Kamboja Telah Diselamatkan

DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan 55 warga negara Indonesia (WNI) yang disekap oleh perusahaan penipuan berbasis daring (online scam) di Sihanoukville, Kamboja, telah diselamatkan.

Dia memastikan bahwa 55 WNI itu dalam kondisi sehat. Menlu Retno menambahkan sebanyak lima WNI yang juga korban penyekapan sedang diupayakan untuk dievakuasi ke tepat aman.

Menlu Retno mengatakan sejak menerima laporan tentang para WNI yang disekap di Kamboja, pemerintah segera melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan mereka.

Upaya juga dilakukan pada tingkat tinggi melalui komunikasi Retno dengan Menlu Kamboja Prak Sokhonn, yang langsung merespons laporan tersebut dengan koordinasi bersama Kepolisian Kamboja

“Alhamdulillah tim khusus Kepolisian Kamboja telah berhasil menyelamatkan para WNI dan membawa 55 orang WNI ke tempat aman, sementara lima WNI lainnya masih dalam proses,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring, Sabtu (30/7).

Setelah dipindahkan ke lokasi aman, pihak kepolisian setempat akan melakukan proses berita acara pemeriksaan (BAP) untuk bahan penyelidikan lebih lanjut.

Selanjutnya, para WNI akan diserahterimakan kepada KBRI Phnom Penh dan akan dipindahkan dari Sihanoukville ke Phnom Penh. “Tim KBRI sudah berada di Sihanoukville guna membantu evakuasi,” kata Retno.

Kemudian, sesuai prosedur, staf KBRI akan melakukan wawancara berdasarkan screening form indikasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sebelum membantu merepatriasi puluhan WNI tersebut ke Indonesia. Baca Juga: KBRI Tokyo Keluarkan Peringatan, WNI di Jepang Diminta Waspadai Letusan Kedua Retno menegaskan bahwa kerja sama dengan pemerintah dan otoritas Kamboja akan terus dilakukan untuk mencegah berulangnya kasus serupa di kemudian hari. (antara/jpnn) [fajar] 

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: