logo
×

Jumat, 29 Juli 2022

Kronologi Napoleon Bonaparte Lumuri Tinja ke Muka Kace: Dia Hina Nabi Muhammad, Mulutmu Najis!

Kronologi Napoleon Bonaparte Lumuri Tinja ke Muka Kace: Dia Hina Nabi Muhammad, Mulutmu Najis!

DEMOKRASI.CO.ID - Sidang kasus dugaan penganiayaan terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte kembali digelar kemarin, Kamis 28 Juli 2022. 

Dalam persidangan, Napoleon mengaku, kotoran tinja miliknya yang dilumurkan ke terdakwa kasus penistaan agama Muhammad Kece. 

Pengakuan itu disampaikan Napoleon, saat ditanya oleh salah satu jaksa penuntut umum (JPU) perihal isi bungkusan putih yang dimintanya ke Dzafar selaku tahanan yang juga menjadi saksi dalam persidangan sebelumnya.

"Bisa saudara jelaskan isi bungkusan yang saudara nyuruh Dzafar ambil itu apa?" kata jaksa.

"Kotoran," jawab Napoleon

"Kotoran siapa?" cecar jaksa.

"Saya," kata Napoleon.

Napoleon saat itu mengaku marah dengan Kace karena yang bersangkutan terus menghina Nabi Muhammad di hadapannya, bahkan setelah diingatkan berulang kali oleh tahanan lain yang paham agama.

"Sudah dipanggil ustaz, diingatkan jangan ngomong gitu, enggak ada dasarnya. Tetap ngotot bersikeras. Dalam posisi begitu saya panggil tahanan lain. Eh, saya teriak dulu, 'mulutmu najis!' Saya bilang gitu sama Kace," ujar Napoleon.

Usai berkata demikian, Napoleon pun teringat dengan benda 'najis' yang berada di dalam bungkusan plastik putih di kamarnya. 

Ia lalu menyuruh salah satu tahanan untuk mengambil bungkusan plastik tersebut.

"Tolong tahanan, saya suruh ambilkan itu plastik putih di kamar saya, bawa sini," kata jenderal polisi bintang dua itu.

Setelah Dzafar membawakan bungkusan tersebut, tanpa banyak bicara Napoleon pun mengambil benda itu dengan tangan kanannya.

Ia lalu mendekati Kace yang masih bersila. Dalam posisi berdiri, ia memerintahkan Kace untuk menutup mata dan mulutnya.

"Saya pegang kepalanya, baru saya (perintah) 'tutup matamu, tutup mulutmu' karena saya bermaksud memberi pelajaran kepada orang ini. Orang ini menista umat," ungkap Napoleon.

Kejadian tak menyenangkan itu pun terjadi. Napoleon mengatakan ia mengolesi kotoran miliknya itu ke wajah Kace sebanyak dua kali. 

Setelahnya, Napoleon memilih diam. Sebab saat itu ia masih kepalang marah dengan ucapan Kace.

Terpidana kasus penerimaan suap terkait red notice buronan Djoko Tjandra itu mengaku alasan dirinya melumuri wajah Kace dengan tinja yakni karena ingin memberi 'pelajaran' kepada yang bersangkutan.

Menurutnya, Kace perlu tahu bagaimana rasanya dinistakan seperti yang selama ini Kace lakukan.

"Dia harus saya beritahu pelajaran rasanya kalau dinista tuh seperti apa, maka saya nista dengan kotoran ini Pak, mukanya ini," kata Napoleon saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/7).

Napoleon juga mengklaim bahwa ia tak pernah berniat untuk mencelakai fisik Kace. Ia menjelaskan, bila ia berniat menganiaya Kace, ia tidak akan meminta sang Youtuber untuk menutup mata dan mulut ketika dirinya menjalankan aksi.

"Bukan maksud saya untuk mencelakakan fisiknya, enggak. Buktinya saya bilang tutup matamu supaya enggak kelilipan tai matanya. Tutup mulutmu supaya tidak masuk barang itu ke dalam mulutnya, karena itu berbahaya buat kesehatannya," ujarnya.

Kepada hakim, Napoleon mengaku merasa bersalah atas seluruh perbuatannya terhadap Muhammad Kace. 

Napoleon juga mengaku bahwa apa yang dilakukannya telah mengganggu dan melukai perasaan Kace. Akan tetapi, menurutnya, hal itu terjadi akibat ulah Kace sendiri.

"Sebagai manusia apa yang saya lakukan itu sebetulnya juga telah mengganggu, melukai perasaannya si Kace. Sebagai manusia saya menyadari bahwa itu sebenarnya tidak perlu saya lakukan," tutur Napoleon. 

"Tetapi saya lakukan juga saya sudah sebutkan segala alasannya," sambungnya.

Meski begitu, Napoleon berujar bahwa dirinya siap menerima apapun keputusan hakim atas kasus ini.

"Keputusan Yang Mulia seperti apapun saya terima. Itu adalah konsekuensi," tutupnya. [disway]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: