logo
×

Rabu, 27 Juli 2022

VC dengan Kekasihnya Vera Simanjuntak, Ekspresi Brigadir J Disorot

VC dengan Kekasihnya Vera Simanjuntak, Ekspresi Brigadir J Disorot

DEMOKRASI.CO.ID - Brigadir Yosua telah diautopsi hari ini Rabu, (27/7/2022).

Kini publik menunggu hasil autopsi yang telah dilakukan oleh tim forensik.

Sementara itu, terungkap fakta baru.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Yosua Hutabarat, Kamarudin Simanjuntak, membeberkan fakta baru melalui akun Facebooknya.

Pada Rabu 27 Juli 2022, Kamarudin Simanjuntak mengunggah potret capture layar ponsel ketika Brigadir J tengah melakukan video call bersama kekasihnya, Vera Simanjuntak.

Pada video itu itu, terlihat Brigadir J sedang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Terlihat ia menyandarkan kepalanya di sebuah bantal dengan sarung berwarna putih.

Tampak pula kain mirip selimut varna cokelat di dadanya.

Brigadir J juga terlihat mengenakan baju berwarna hitam.

Pada foto itu, tampak wajah Brigadir J meringis dan matanya melirik ke sisi kananya.

Sementara sang kekasih memasang wajah sedih melihat sang kekasih di balik video call tersebut.

Menurut Kamarudin Simanjuntak, foto itu merupakan momen saat Brigadir J meminta Vera untuk mencari penggantinya.

Bukan tanpa sebab, Brgadir J saat itu menyebut dirinya akan pergi untuk selamanya karena akan dibunuh.

Tampaknya video itu merupakan bukti adanya pengancaman terhadap Brigadir J.

"Tercatat: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan &Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya, Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya, karena "AKan dibunuh oleh para Squad Lama Yang pada Kurang Ajar.. !"," tulis Kamarudin Simanjuntak.

Sambil memposting foto tersebut, Kamarudin Simanjuntak juga meminta publik untuk mendukung agar hasil autopsi Brigadir J disampaikan sekarang juga.

"Dukung "Hasil Autopsi dan Visum Et Repertum Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat" segera diumumkan sekarang juga secara terbuka, obyektif dan transfaran,

Sesuai amanat Presiden RI, demi kepastian hukum, keadilan dan kemamfaatannya," tulisnya.

Bukan cuma itu, ia juga meminta agar jenazah Brigadir J kembali dimakamkan secara kedinasan.

"Dukung Jenazah Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat untuk dimakamkan sekarang secara kedinasan.

Mari tolak, alasan "kurang persyaratan administrasi."," tulisnya lagi.

Hasil Autopsi Akan Disampaikan di Pengadilan

Proses autopsi ulang Brigadir J dilakukan pada Rabu (27/7/2022) di RSUD Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Ekshumasi atau autopsi ulang dilakukan oleh tim forensik Polri dan tim independen.

Hasil autopsi ulang ini akan digunkaan penyidik sebagai bukti tambahan terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Hasil autopsi Brigadir J nantinya akan dibuka di pengadilan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedy Prasetyo mengatakan proses autopsi ulang atau Ekshumasi Jenazah Brigadir J diawasi oleh lembaga yang independen.

Irjen Dedy Prasetyo menyebut autopsi ini diawasi langsung oleh Komnas HAM yang pola kerjanya independen.

"Kegiatan ini diawasi dari Komnas HAM yang konsisten dan beliau juga pola kerjanya independen dan parsial tidak bisa diintervensi oleh semua pihak," ujarnya.

Selain Komnas HAM, juga diawasi oleh pengawas Eksternal yakni Kompolnas yang juga independen.

"Begitu juga pengawas dari eksternal, kompolnas juga hadir, sama pola kerjanya independen dan imparsial," jelasnya.

Menurut Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan pada Rabu 27 Juli 2022, para ajudan Ferdy Sambo mengungkap kesaksian yang sama.

Menurut Choirul Anam, seluruh ajudan Ferdy Sambo mengatakan Brigadir J masih tertawa lepas sebelum dikabarkan tewas.

"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC (aide-de-camp/ajudan) ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).

"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J. Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah itu salah," ungkapnya.

Dugaan bahwa Brigadir J, ajudan Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, tewas dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta tidak terbukti.

Hal ini berdasarkan keterangan sejumlah pihak yang menerangkan bahwa Brigadir J masih hidup ketika tiba di Jakarta pada hari kematiannya, Jumat (8/7/2022).

Komnas HAM mendapatkan temuan bahwa Brigadir J bahkan bercengkrama dengan rekan-rekannya sesama ajudan Sambo sebelum kejadian penembakan.

Salah satu sumber Kompas.com yang memiliki bukti perihal ini juga membenarkan bahwa Brigadir J masih bercengkrama hangat dengan ajudan lain dalam waktu yang cukup singkat sebelum jam kematiannya.

Kejadian soal tertawa-tawa ini, ucap sumber tersebut, terjadi di Jakarta, sebelum Brigadir J dan orang-orang Sambo menuju rumah dinas.

Beberapa saat kemudian, peristiwa penembakan kemudian terjadi di rumah dinas itu.

Sebelumnya, dugaan bahwa Brigadir J tewas di suatu tempat antara Magelang hingga Jakarta dikemukakan oleh pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak, sebagai alternatif pertama tempat kejadian perkara selain di rumah dinas Sambo.

Kamaruddin mendasari dugaannya pada keadaan bahwa pada Jumat pukul 10.00, Brigadir J masih memberi kabar kepada keluarganya bahwa ia masih mengawal atasan di Magelang.

Pukul 17.00, Brigadir J sudah tak merespons panggilan keluarga [law-justice]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: