DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam acara HUT ke-50 PDIP di JIEXPO, Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Di sela-sela pidatonya itu, Megawati berkelakar kepada Jokowi, ia menyebut bahwa jika tanpa PDIP eks Wali Kota Solo tersebut tidak bisa menjadi presiden.
Awalnya, Megawati bercerita mengenai peran PDIP dalam mengatasi stunting di Indonesia. Ia mengatakan PDIP kerap menjalankan program stunting, hal ini untuk menghasilkan generasi muda yang berkualitas.
"Bapak kan bilang, 2045 (Indonesia mengalami bonus demografi). PDIP menggalakkan program stunting lho Pak," ujar Megawati.
Tak hanya itu, Megawati juga menyebut dirinya telah banyak berperan aktif demi kemajuan bangsa dan negara. Bahkan, sejauh ini Megawati memegang dua jabatan strategis, yakni Ketua Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) dan Ketua Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sehingga atas perannya itu, Megawati meminta kepada Jokowi agar diberikan bintang tanda jasa.
"Mbok, saya dikasih bintang toh yo," ungkap Megawati disambut tepuk tangan hadirin.
Lantas, putri Bung Karno ini menyinggung ihwal peran PDIP dalam menjadikan Jokowi sebagai presiden Indonesia selama dua periode terakhir.
"Pak Jokowi itu lho, ngono. Mentang-mentang, lha iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga, aduh kasihan dah," ucap Megawati disambut riuh tepuk tangan para hadirin.
Presiden Jokowi yang nampak hadir hanya bisa tersenyum mendengar kelakar Megawati tersebut.
Lebih lanjut, Megawati menjelaskan bahwa secara legal Jokowi bisa menjadi presiden karena PDIP. Sebab, Jokowi dicalonkan sebagai presiden pada tahun 2014 dan 2019 oleh PDIP beserta koalisi partai pendukung.
"Lho legal formal loh. Beliau jadi presiden itu gak ada, kan legal formal. Diikuti terus oleh saya," ucap Megawati.[populis]
