logo
×

Jumat, 13 Januari 2023

SBY 'Turun Gunung' Ingatkan Negara Tak Ikut Campur Urusan Capres, Sindiran Telak Buat Jokowi?

SBY 'Turun Gunung' Ingatkan Negara Tak Ikut Campur Urusan Capres, Sindiran Telak Buat Jokowi?

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali 'turun gunung' jelang Pilpres 2024. Kali ini, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu berbicara mengenai pemimpin di masa depan.

Dia menegaskan bahwa seorang pemimpin akan lahir dengan cara natural, tanpa harus dipersiapkan khusus oleh pihak-pihak tertentu.

Bahkan, SBY mencontohkan, saat mendekati akhir masa jabatannya tidak mempersulit tokoh atau individu yang ingin mencalonkan diri menjadi presiden.

"Kalau saya, saya ini percaya bahwa akan lahir pemimpin-pemimpin baru di negeri ini. Saya nggak percaya pemimpin itu harus dipersiapkan secara khusus oleh pihak-pihak tertentu," kata SBY saat kunjungan ke Purwokerto mengawal tim voli LaVani pada Rabu (11/1/2023) malam.

Tak hanya itu, ia menilai negara sudah terlampau jauh jika harus menyiapkan keberlanjutan pemimpin yang diinginkan oleh pihak tertentu.

"Negara harus memberikan peluang dan ruang yang sama, yang adil tidak boleh negara masuk terlalu jauh sehingga menganggu fairness keadilan bagi siapapun yang akan mencalonkan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia beranggapan negara tidak berhak untuk mencampuri terlalu jauh sosok yang saat ini sedang ingin berkompetisi, untuk meningkatakan kapabilitas dan elektabilitas. Sebab menurutnya, Pemilu milik rakyat.

"Yang berdaulat rakyat. KPU sifatnya penyelenggara, jadi yang punya hajat Rakyat Indonesia. Mereka punya hak memilih dan memilih," ujarnya.

Selain itu, ia mengemukakan, jika negara harus memberikan peluang kepada siapapun dalam pemilu, baik dipilih maupun memilih tanpa ada hambatan.

"Negara kita harus memberikan kesempatan kepada siapapun yang ingin menggunakan hak dipilih maupun memilh. Sehingga keseluruhan perangkat di negeri ini semua harus membikin pemilu berjalan jujur dan adil," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia mencontohkan saat dirinya di penghujung masa jabatan, tidak lantas mempersulit siapapun yang ingin mencalonkan diri menjadi calon presiden.

"Kalau ditanya saya misalkan, apakah dulu waktu menjelang mengakhiri masa jabatan sebagai presiden jatuh tempo terus saya harus mempersiapkan ABCD? Kan tidak." tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam menghadiri HUT sejumlah partai kerap mengingatkan agar parpol memilih capres secara teliti.

Dalam HUT ke-50 PDIP misalnya, Jokowi memuji Megawati Soekarnoputri yang masih mencermati calon presiden yang akan diusung partai berlambang banteng moncong putih.

"Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak 'grusa-grusu' seperti yang lain-lainnya. Didesak-desak dari manapun tidak goyah meski namanya sudah di kantong-nya bu Mega," ujarnya.

Pada HUT ke-8 Perindo, Jokowi tak lupa mewanti-wanti kepada parpol untuk tidak sembarangan memilih calon presiden dan calon wakil presiden. Pesan tersebut selalu ia sampaikan karena penggantinya di 2024 nanti harus memimpin ratusan juta rakyat Indonesia.

"Ya, memang harus hati-hati. Ini menahkodai 270 juta rakyat Indonesia. 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang ya memang harus hati-hati, jangan sembrono," ungkap Jokowi usai menghadiri acara Perayaan HUT ke-8 Partai Perindo, Senin (7/11/2022).

Setelah itu, Jokowi menilai kalau rakyat yang paling tahu kriteria capres dan cawapres paling ideal terpilih pada dua tahun mendatang. Kalau, misalkan bertanya kriteria kepadanya, Jokowi menyebut baru akan selesai dalam dua hari.

"Ya, semua rakyat tahu (soal kriteria), semua kita tahu. Kalau tanya saya kriteria bisa dua hari (baru) rampung," ujarnya.

Jauh sebelum di HUT Perindo, saat menghadiri acara HUT Golkar ke-58 yang digelar pada Jumat (21/10/2022) lalu, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pesan agar tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden untuk Pilpres 2024.

Meskipun tidak secara gamblang menyindir partai mana, tapi banyak pihak yang menilai jika pesan tersebut merupakan bentuk sindiran Jokowi kepada Partai NasDem yang telah memilih Anies Baswedan untuk maju dalam Pilpres 2024.

"Saya yakin, Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon di 2024," tutur Jokowi saat menghadiri HUT ke-58 Golkar.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: