
Nusanews.com - Bentrokan antar suporter sepakbola tanah air kembali terjadi. Kali ini melibatkan suporter Persegres Gresik United dan PS TNI ketika berlangsung pertandingan kedua kesebelasan di Stadion Petrokimia, Gresik, Minggu sore (22/5).
Banyak versi yang beredar terkait itu. Misalnya, kericuhan terjadi karena suporter PS TNI sebagai tim tamu tidak terima spanduk mereka harus dipindah dari sektor utara. Dan, secara tiba-tiba suporter PS TNI menyerbu Ultras Gresik yang ditempatkan di sisi timur. Kericuhan pun terjadi sampai merengsek ke dalam lapangan hijau.
Namun, ada versi lain dari manajemen klub dan perwakilan suporter PS TNI. Mereka menyebut awal bentrokan terjadi lantaran aksi provokatif sekelompok suporter Persegres yang bernyanyi dan meneriakkan yel-yel, seperti "PS TNI Jancok, Aparat Keparat", dan pelemparan batu dari salah satu suporter Persegres GU yang berada di pinggir lapangan. Kejadian tersebut memicu suporter PS TNI turun ke lapangan.
Namun begitu, pihak suporter PS TNI menyatakan meminta maaf kepada suporter Persegres GU atas insiden tersebut.
"Kami mewakili suporter PS TNI memohon maaf sebesar-besarnya kepada suporter Persegres GU atas insiden kemarin. Tindakan yang kami lakukan selaku perwakilan manajemen Klub adalah memberikan edukasi kepada suporter PS TNI agar tidak terjadi hal yang sama di kemudian hari," ujar media officer PS TNI, Djoko Purwoko, dalam keterangan persnya, Senin (23/5).
Menurur Djoko, suporter PS TNI bereaksi atas tindakan suporter Persegres GU. Merujuk pada regulasi Bab XI Disiplin Pasal 55, suporter Tim Tuan Rumah dapat dikategorikan melanggar disiplin karena meneriakkan yel-yel berbau rasis dan penghinaan terhadap tim tamu.
Djoko membeberkan, peringatan agar sektor 5 Stadion Petrokimia steril dan harus ada barikade jarak antar suporter sudah disampaikan oleh Kabag Ops Polres Gresik dan disepakati oleh perwakilan suporter serta Panpel Gresik pada saat Rakor di Polres Gresik, hari Jumat lalu. Tapi oknum suporter Gresik memaksa ingin menempati Sektor 5 itu.
"Kami dari manajemen PS TNI menyerahkan sepenuhnya kepada Komdis PT. GTS terkait insiden kemarin, karena dihadiri oleh Match Commissioner dari PT. GTS yang menyaksikan langsung kejadian, sesuai Bab XI Disiplin pasal 57 tentang Tindak Kekerasan dan Indispliner Tim Tuan Rumah. Kami harapkan Komdis bisa adil dalam menyikapi insiden kemarin sesuai regulasi dan kode disiplin PT. GTS," demikian Djoko. (rmol)