Nusanews.com - Buntut tewasnya Pratu Galang oleh 20 orang diduga anggota geng motor, beredar pesan berantai mengatasnamakan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasodjo mewanti-wanti para Babinsa untuk menindak tegas semua pelaku rusuh. Tak terkecuali geng motor pembuat onar.
Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Letkol Desi Aryanto membenarkan hal tersebut.
"Benar ada arahan dan pesan kepada para Babinsa di wilayah Kodim 0621 kabupaten Bogor dalam hal tugas dan pelaksanaan sebagai anggota TNI AD di lapangan," jelas Desi Aryanto kepada Rimanews, Senin (13/06/2016).
Namun, Kapendam menegaskan, terkait pesan dan arahan yang disampaikan hanya poin 1 dan 2 saja yang disampaikan Pangdam ke jajaran Babinsa di Kabupaten Bogor. Untuk poin 3 hingga poin 6 itu tidak ada dalam pesan Pangdam kepada Babinsa.
"Kalau pesan yang banyak beredar terkait penindakan terhadap geng motor itu tidak benar, dan saya nyatakan itu hoax. Kalau arahan bersifat kedinasan dan himbauan itu benar adanya," jelas Kapendam.
Berikut isi pesan berantai yang beredar di masyarakat.
Petunjuk Pangdam III/ Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo
Pada kunjungan ke Kodim 0621/Kab Bogor Rabu 08-06-2016 dihadapan 471 orang Babinsa:
1. Jadilah prajurit hebat, jangan numpang nama besar leluhur para prajurit pendahulu Siliwangi
2. Didik anak-anak kita dan jadikan orang sukses, jangan sampai anak-anak kita jadi geng motor atau terlibat narkoba
3. Koordinasi dengan Polri untuk bubarkan geng motor, deteksi peredaran narkoba dan tangkap mereka
4. Buat dan keluarkan tim Patroli terdiri dari 30 orang, latih dan persenjatai mereka
5. Perintah terakhir, "Kalau ada begal tembak saja, saya tanggung jawab". Tidak usah takut, harusnya kita yang ditakuti. Habisi saja
6. Kalau sanggup menculik, culik saja, yang penting tidak ketahuan buang ke laut atau kubur dalam-dalam
7. Tentara harus selalu menang melawan kejahatan apa pun itu bentuknya, bawa senjata, pistol atau sangkur, mereka berani ke kita, kita harus lebih berani tusuk, bunuh, tembak. Hancurkan geng motor, hancurkan kejahatan, tentara lebih kompak dari geng motor.
Kapendam berharap, agar masyarakat tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan terkait pesan-pesan yang beredar mengenai geng motor.
"Kami berharap agar masyarakat tidak percaya isu melalui pesan berantai tidak jelas. Kodam III percaya sepenuhnya pengusutan kasus kematian anggota TNI AD tersebut kepada pihak Kepolisian Polda Jabar dan Polrestabes Bandung," pungkasnya. (rn)