Nusanews.com - Mantan Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad mengaku menunjuk KUD Dharma Tani Marisa selaku pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk pengembangan proyek tambang emas Pani tahun 2003 silam. Namun, dirinya baru mengetahui jika koperasi yang diketuai oleh tersangka penerima suap Lisna Alamri itu bermasalah.
"Ya saya yang setujui itu. Ternyata belakangan saya ketahui KUD itu bermasalah," kata politisi senior Partai Golkar saat dihubungi Rimanews, Senin (20/06/2016).
Fadel yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI bidang Energi Sumber Daya Mineral itu juga tidak tahu mengenai kasus suap dari perusahaan tambang emas PT One Asia Resource kepada Lisna. "Saya tidak tahu. Saya mau menanyakan kepada mereka (penyidik)," ucap Fadel.
Seperti diberitakan, Lisna yang juga mantan Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Partai Golkar itu ditetapkan sebagai tersangka kasus suap tahun 2015 lalu. Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim terus melakukan penyidikan yaitu dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Namun, Fadel ketika dilayangkan surat pemanggilan sebagai saksi pada Rabu (15/6/2016), dirinya mangkir. (rn)
