logo
×

Senin, 17 Oktober 2016

Semakin Panas! Rusia Perintahkan Warga Bersiap Hadapi Perang Nuklir Melawan AS, Hembusan Angin PD 3?

Semakin Panas! Rusia Perintahkan Warga Bersiap Hadapi Perang Nuklir Melawan AS, Hembusan Angin PD 3?

Nusanews.com -  serangkaian serangan siber yang dirancang khusus untuk melumpuhkan kemampuan Rusia dalam mengganggu hasil pemilu presiden AS pada bulan depan.

Menurut NBC News, sumber CIA mengatakan operasi itu sudah berjalan, termasuk memilih target dan menyiapkan operasi selanjutnya.

"Kami sedang mengirim pesan kepada Putin dan kita yang tentukan kapan serangan itu akan terjadi. Dampaknya akan besar," kata Wakil Presiden Joe Biden dua hari lalu.

Sebagai respon atas ancaman itu Kementerian Pertahanan Rusia balik mengancam akan menembak jatuh jet tempur AS yang akan melancarkan serangan terhadap pasukan Presiden Basyar al-Assad.

Rusia sudah memperingatkan mereka telah menempatkan senjata pertahanan udara S-300 yang punya kemampuan menembak jatuh jet tempur AS. Setiap serangan terhadap pasukan SUriah adalah serangan terhadap pasukan Rusia, kata mereka.

Awal bulan ini pemerintah Rusia juga sudah menggelar latihan menghadapi serangan militer yang melibatkan sekitar 40 juta warga. Pihak berwenang menyampaikan informasi tentang bagaimana pemerintah akan beroperasi di tengah keadaan perang dan lembaga pemerintah mana yang akan memegang kendali komando.

Kantor berita RIA Novosti melaporkan, Rusia juga menggelar uji coba peluncuran rudal balistik pekan ini dan menembakkan tiga rudal dalam sehari. Dua dari rudal yang bisa membawa hulu ledak nuklir diluncurkan dari kapal selam di Pasifik dan satunya lagi dari suatu lokasi peluncuran di darat.

Menurut analisis pengamat, pengumuman Moskow tentang persiapan perang ini sengaja dilakukan untuk meningkatkan dukung terhadap Putin di dalam negeri dan mengirim pesan kepada negara Barat bahwa Negeri Beruang Merah akan tetap mempertahankan dukungan terhadap rezim Basyar al-Assad.

Sebagian kalangan menilai, persiapan perang Rusia yang hanya berjarak kurang dari empat pekan dari pemilu presiden AS bukanlah kebetulan. Kremlin secara tidak langsung seolah ingin mempengaruhi pilihan rakyat Amerika terhadap dua kandidat presiden saat ini, yaitu Donald Trump dan Hillary Clinton.

Kremlin tampaknya ingin mengatakan kepada rakyat Amerika, memilih Clinton berarti memilih perang dengan Rusia, karena capres Demokrat itu digadang akan meneruskan atau bahkan mempertegas kebijakan luar negeri Presiden Barack Obama yang sangat ditentang Rusia. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: