logo
×

Selasa, 13 Oktober 2020

AHY Heran Draf RUU Cipta Kerja Berubah-ubah: Saling Tuding Sebar Hoaks

AHY Heran Draf RUU Cipta Kerja Berubah-ubah: Saling Tuding Sebar Hoaks

 


DEMOKRASI.CO.ID - Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyoroti perubahan jumlah halaman draf UU Cipta Kerja yang terus berubah-ubah sejak masih menjadi RUU.

AHY mengatakan seharusnya draf final RUU Cipta Kerja ditandatangani saat pengambilan keputusan tingkat satu di Baleg dan dibagikan saat rapat paripurna pengesahan UU. Namun, ternyata tak dilakukan.

“Pagi ini (13/10), saya membaca headline Koran Tempo dan Kompas. Kedua harian nasional itu menyoroti tentang dugaan cacat formil dalam UU Cipta Kerja. Dugaan ini didasarkan pada Draf Final RUU Ciptaker yang dikabarkan berubah-ubah,” kata AHY melalui akun twitternya, Selasa (13/10).

“Menurut Fraksi Demokrat DPR, draf final yang seyogyanya ditandatangani saat pengambilan keputusan tingkat I (Baleg) dan selanjutnya dibagikan kepada anggota DPR saat pengambilan keputusan tingkat II (Paripurna), ternyata tidak dilakukan. Informasi ini juga dibenarkan anggota fraksi dari parpol lainnya,” sambung dia.

Dengan tak adanya kejelasan draf final RUU Cipta Kerja, AHY khawatir akan membuat chaos informasi di tengah masyarakat. Dia menyebut pemerintah dan masyarakat bisa saling tuding melemparkan isu hoaks.

“Tidak adanya kejelasan draf final RUU Ciptaker membuat “chaos informasi” di masyarakat. Antar Pemerintah/aparat dan masyarakat saling tuding menyebarkan hoaks, padahal rujukan “kebenaran informasi” itu pun belum ada. Jadi, bagaimana kita menganggap berita yang beredar itu hoaks atau bukan?” ujar AHY.

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun khawatir adanya perang hoaks yang terjadi di tengah masyarakat. Termasuk, beredarnya isu hoaks yang menyebut dirinya menjadi dalang demo UU Cipta Kerja.

“Saya khawatir kita tenggelam dalam perang informasi dan perang hoaks. Termasuk ada “akun bodong” yang menyerang diri saya pribadi dan Partai Demokrat hanya karena kami berbeda pendapat. Disebar hoaks, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker,” ucapnya.

“Alhamdulillah, rakyat kita cerdas. Tuduhan itu dibantah oleh berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker. Saya tegaskan, tuduhan tak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik,” tandas AHY.

Saat ini, DPR telah selesai menyempurnakan draf UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin (5/10). Setelah berubah beberapa kali, RUU Cipta Kerja dipastikan hanya 812 halaman dan akan dikirimkan ke Presiden Jokowi.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: