logo
Senin 9 Juni 2025
×
Senin, 9 Jun 2025

Jumat, 26 Agustus 2016

Terima Video Testimoni Fredi, Kapolri Belum Akan Buka ke Publik

Terima Video Testimoni Fredi, Kapolri Belum Akan Buka ke Publik

Nusanews.com - Beberapa pihak mendesak video testimoni bandar narkoba Fredi Budiman dibuka ke publik. Hal itu untuk membuktikan benar tidaknya keterlibatan aparat penegak hukum dalam bisnis narkoba.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku pihaknya sedang melakukan investigasi terlebih dahulu, sebelum video testimoni Fredi Budiman dibuka ke publik. "Itu diperlukan investigasi dahulu," kata Jenderal Pol Tito Karnavian di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (26/8).

Dia mengaku Menteri Hukum dan HAM sudah menyerahkan video testimoni tersebut pada Kamis (25/8) malam kemarin. Namun pihaknya masih perlu mempelajari video testimoni tersebut.

"Sudah kemarin (terima video), kami akan pelajari ke tim pencari fakta nanti," kata dia.

Terkait dugaan nama-nama jenderal disebut dalam video testimoni tersebut, kata dia belum bisa disampaikan karena masih perlu didalami investigasi tim Mabes Polri. Apalagi, tim investigasi sedang berjalan dalam menyelidiki testimoni gembong bandar narkoba Fredi.

"Kita enggak perlu sampaikan sekarang. Itu bagian dari tim investigasi," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menolak video Fredi Budiman dibuka ke publik agar masyarakat mengetahui kebenaran testimoni Fredi Budiman yang dinyatakan Koordinator KontraS Haris Azhar. Alasannya, pihaknya akan belum mengetahui secara detail video yang disimpan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.

"Nggak lah (video dibuka ke publik), nanti kami lihat dulu isinya apa. Itu (video) hanya pesan terakhir kok," kata Yasonna Laoly di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/8).

Menurutnya, video yang disimpan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM hanya berisi pesan terakhir Fredi Budiman menjelang eksekusi mati. Selain itu, kata dia isi video Fredi Budiman itu tak menyebutkan nama-nama Jenderal Polri, BNN dan TNI yang diduga terlibat jaringan Fredi Budiman.

"Pesan-pesan terakhir si Fredi mau dieksekusi. Enggak (sebutin nama-nama Jenderal kok," tandasnya. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: