logo
×

Rabu, 01 Agustus 2018

PDIP: Di antara Cawapres Jokowi yang Lain, Moeldoko Dinilai Paling Unggul

PDIP: Di antara Cawapres Jokowi yang Lain, Moeldoko Dinilai Paling Unggul

NUSANEWS - Nama Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mencuat sebagai cawapres alternatif yang disukai Jokowi di antara calon lain dari militer. Dia digadang-gadang bakal mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Tampilnya Moeldoko di bursa cawapres akan memberikan warna unik di dalam debat pemilu, terutama ketika isu ancaman negara mencuat.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menilai, sosok Jenderal TNI (Purn) Moeldoko adalah sosok pemimpin yang memiliki lima keunggulan.

''Pertama, Moeldoko tidak ada beban masa lalu. Dia lebih legitimate, soal kasus yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) beliau clear. Kalau dibandingkan dengan seniornya, mantan Komandan Kopasus Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang saat ini bakal menjadi rival politik Joko Widodo untuk kedua kalinya di pilpres yang akan datang,'' kata Eva kepada wartawan, Selasa (31/7/2018).

Menurut Eva, karir Moeldoko di Korps Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia berjalan mulus dari awal hingga pensiun. Bahkan saat ini masih dipercaya pemerintah untuk menjabat Kepala Staf Kepresidenan Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla sejak Januari 2018.

Keunggulan ketiga yang dimiliki Moeldoko adalah dirinya tidak terlibat atau ada kontroversi kemusliman.

Eva menilai sosok Moeldoko punya chemistry bagus dengan capres petahana Joko Widodo. Dengan kecocokan tersebut diyakini Moeldoko mampu mengimbangi cara kerja mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo jika dijadikan cawapres di pilpres 2019 mendatang.

Kelima, Moeldoko tidak memiliki atau terlibat di dalam organisasi kepartaian yang mengikat.
''Khususnya saat beliau menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan sejak dilantik Joko Widodo per Januari 2018 yang lalu," kata Eva.

Selain itu, Moeldoko adalah lulusan terbaik Akabri 1981 (Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama). Selain itu, Moeldoko juga adalah Lulusan terbaik di lembaga pendidikan Seskoad tahun 1995.

Studi Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan), mengantarkan Moeldoko meraih gelar Doktor. Ia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan dari Universitas Indonesia.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: