Nusanews.com - Santoso alias Abu Wardah telah tewas. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan Operasi Tinombala masih berlanjut untuk membekuk anggota Santoso yang tersisa.
"Berlanjut, karena kita melihat masih ada potensi kerawanan, masih ada Ali Kalora, Basri," kata Tito kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/7).
"Nanti kalau kita anev, dua orang ini tertangkap, situasinya melemah, baru kita akan tarik pasukan secara bertahap dan kembali ke operasi rutin," sambungnya.
Mantan Kepala BNPT itu mengungkapkan, kondisi sisa anggota Santoso saat ini telah melemah. Karena itu, Tito memerintahkan kepada Tim Satgas Operasi Tinombala untuk terus menekan.
"Kalau ada usulan (pasukan) ditarik, rawan. Mereka akan kembali regrouping, membentuk pimpinan baru, konsolidasi," urainya.
"Jangan biarkan mereka bernafas sekarang. Tekan, Ali dan Basri tertangkap baru kita akan evaluasi untuk mengurangi pasukan," tegasnya.
Positif Santoso
Sementara itu, proses identifikasi terhadap jenazah Santoso sudah selesai. Hasil tes DNA memastikan bahwa jenazah itu memang Santoso alias Abu Wardah.
"Sudah positif (Santoso)," kata Tito.
Terkait kapan penyarahan jenazah ke pihak keluarga, Tito menyerahkan sepenuhnya ke Kapolda Sulawesi Tengah dan otoritas di daerah Sulteng.
Namun begitu, Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) itu mewanti-wanti jangan sampai ada yang menganggap Santoso 'pahlawan'.
"Prinsipnya yang saya minta, pada waktu pemakaman dan lain-lain jangan sampai menimbulkan kegaduhan, kesan heroik dan lain-lain, karena dia adalah pelanggar hukum," tegasnya. (hs)