logo
Jum'at 18 Juli 2025
×
Jum'at, 18 Jul 2025

Jumat, 28 September 2018

BMKG Akui Terjadi Tsunami di Palu dengan Ketinggian Maksimal 3 Meter, Ini Penjelasannya

BMKG Akui Terjadi Tsunami di Palu dengan Ketinggian Maksimal 3 Meter, Ini Penjelasannya

NUSANEWS - Badan Klimatologi Meteorologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan telah terjadi tsunami, Jumat (28/9/2018).

Hal itu diungkapkan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat memberikan keterangan pers.

“BKMG pada hari ini menyampaikan informasi terkuat dengan gempa bumi tektonik yang telah terjadi di Donggala, pada jarak 26 kilometer kota donggala. Dengan kekuatan magnitudo 7,7. Terjadi jumat 28 September 2019, pukul 17.02 WIB,” kata Dwikorita saat live di TV ONe.

Ia mejelaskan poisi pusat gempa berada di Kabupaten Donggala.

“Dengan makin bertambahnya getaran gempa yang terkumpul, maka parameter gempa kami perbaharui, kami mutakhirkan menjadi 7,4 SR,” ujarnya.



Menurutnya kedalaman pusat gempa kedalaman 11 meter.

“Gempa bumi menimbulkan tsunamai dengan lecvel siaga, dengan ketinggian 1,5 hingga 3 meter,” tegasnya.

Menurutnya, saat itu diperkirakan tsunami pukul 17. 22 WIB, sehingga saat mengumumkan nformasi gempa, BKMG juga menegluarkan peringatan dini tsunami.

“Kami keluarkan 5 menit setelah kejadian gempa,” katanya.

Dwi menjelaskan, BMKG juga melakukan pemantauan muka air di pantai.

Termasuk mengumpulkan keterangan saksi mata.

“Staf BMKG di lapangan di Palu, dari hasil pengamatan, terlihat adanya tinggi muka air laut setinggi 6 centimeter pada Pukul 17.27 WIB,” paparnya.

Kemudian terpantau dari saksi mata di lapangan ektingguian naiknya muka air laut setinggi 1,5 meter di Pantai Palu.

“Namun kemudian, setelah kita pantau setelah stunami datang, terlihat air naik semakin surut dan akhirnya dengan surutnya air yang teramati, maka peringatan dini tsunami dini ini kami akhiri pukul 17.30 WIB,” ucap Dwi Korta.

Atau peringatan ini, tsunami telah berakhir 18.36 WIB.

“Memang benar tsunami terjadi hingga ketinggian 1,5 meter. Namun kejadian tsunami tesebut berakhir pukl 18.36 WIB,” kata dia lagi.

Dan menurut Dwi, hasil monitoring BMKG hingga pukul 20.00 Wib, telah terjadi 22 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 6,3 dan terkecil 2,9 SR.

Pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap gempa dan kami akan informasikan.



“Pasca gempa kami kehilangan kontak dengan Donggala. Sehingga kami laporkan ke Panglima TNI. Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang meskipun gempa-gempa susulan masih akan terjadi,” tegasnya.

“Dan gempa ini menurut analisi kami merupakan gempa bumi akibat aktviasi sesar geser Palu Poso. Terjadi mekasnisme eprgerakan dari struktur bebatuan denan mekanisme sesar mendatar,” ungkap Dwi.

Sebelumnya beredar video detik-detik tsunami menerjang pesisir Kota Palu, Jumat (28/9/2018).

Video diambil warga melalui kamera amatir dari atas Palu Grand Mall.

Tsunami itu terjadi beberapa saat setelah gempa 7,7 SR mengguncang Kota Donggala, Sulawesi Tengah.

Dalam video yang beredar itu, air laut terlihat menerjang daratan.

Air dengan ketinggian setinggi papan baliho itu, meluncur deras di sepanjang garis pantai.

Rumah dan kendaraan yang ada tersapu.

Kepanikan terdengar dari warga yang menyaksikan tingginya air laut dari atas Palu Grad Mall.

Dalam seketika, deretan rumah yang ada di pinggir pantai, tersapu air bah.

Air juga masuk deras ke dalam kota. Masuk ke dalam masjid dan pusat pertokoan.

Teriakan warga terdengar dari atas Palu Grand Mall. Pekik ketakutan pun terdengar dari warga.

Video tsunami itu menyebar di jejaring media sosial facebook.



Satu di antaranya seperti yang dibagikan akun Del Piero.

“Tsunami di palu akibat gempa 7,7 scala righter... Berikan kami kesabaran dan kekuatan ya Alloh,” tulisnya.

Di Twitter, akun PMII juga membagikan video bagaimana air laut menerjang pesisir Kota palu.

"Selamatkan saudara" kami di Donggala, Palu, Ya Allah #gempa," tulis @pmiichannel. (*)

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: