Nusanews.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa umat Muslim seharusnya tidak melakukan KB ataupun menggunakan alat kontrasepsi untuk membatasi jumlah anak.
Erdogan, Minggu (29/05/2016), mengatakan, adalah kewajiban seorang ibu untuk memastikan keberlangsungan pertumbuhan populasi Turki, yang naik 1,3 persen dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya akan mengatakannya dengan gamblang ... Kita harus memperbanyak jumlah keturunan kita," katanya saat berpidato di Istanbul. "Orang-orang berbicara tentang KB. Tidak boleh ada keluarga Muslim yang menerima itu. Seperti yang disampaikan Allah dan Rasulnya, kita akan menempuh jalan ini (memperbanyak jumlah keturunan)."
Erdogan memiliki dua orang anak laki-laki dan dua perempuan. Bulan ini, dia menikahkan anak bungsunya, Sumeyye, dengan Selcuk Bayraktar, seorang industrialis pertahanan. Anak perempuannya yang lain, Esra memiliki tiga orang anak dari hasil pernikahannya dengan Menteri Energi Berat Albayrak.
Pada 2014, Erdogan menyebut KB sebagai "pengkhianatan" yang dapat berakibat pada hilangnya sebuah generasi. Ia juga meminta agar para orang tua memiliki minimal empat orang anak, seraya mengatakan: "Satu (anak) berarti kesepian, dua sarana persaingan, tiga adalah keseimbangan dan empat berarti kelimpahan. Dan Allah mengurus sisanya."
Menurut statistik, populasi Turki meningkat menjadi 78,7 juta jiwa tahun lalu, setelah pada tahun 2000 hanya berjumlah kurang dari 68 juta jiwa. (rn)